Main mini golf di atas kapal |
1. Challenger's Arcade
Sejak pertama kali naik dan diajak tur keliling kapal, arcade ini sudah jadi inceran duo Precils. "Nanti main sini ya, Ma," begitu pinta Little A. Arcade ini seperti Timezone mini. Ada banyak permainan yang bisa dipilih. Bayarnya pakai kartu Sea Pass yang bisa diisi dengan kredit mulai $5. Satu games sekitar $1. Di hari terakhir, ada diskon 50%. Anak-anak jelas minta main lagi dong, hahaha. Dari poin yang didapat bisa ditukar sama mainan, tinggal gesek kartu dan pilih hadiah yang diinginkan di mesin penukar hadiah. Semua serba otomatis, nggak perlu dijagain.
2. Berenang & Berendam di Jacuzzi
Berenang adalah aktivitas standar kalau kami menginap di hotel yang ada kolam renangnya. Berenang di kolam renang sih sudah biasa. Tapi berenang di kolam renang di dalam kapal pesiar? Baru deh pengalaman luar biasa :) Di deck 11 ada dua kolam renang renang untuk segala usia, dilengkapi dengan beberapa jacuzzi besar dan kecil. Bebas kok masuk ke jacuzzi-nya, asalkan gantian saja dengan yang lain. Begitu ada yang kosong, langsung masuk deh.
Anak-anak yang kecil, yang belum bisa berenang mandiri, bisa meminjam vest agar tetap mengapung. Air kolam ini dari air laut, jadi lumayan asin kalau masuk mulut :D Kita juga bisa meminjam handuk besar di tempat peminjaman vest, jadi nggak perlu repot bawa dari kamar. Setelah selesai berenang dan berendam air hangat, kita bisa bilas di kamar mandi yang ada di dekat kolam.
Lapar setelah berenang? Jangan khawatir, ada gerai hotdog (The Boardwalk Dog House) dan gerai es krim (Arctic Zone) di tepi kolam. Semuanya gratisss.
3. Story Telling at the Library
Di kapal pesiar ada perpustakaan? Adaaa...
Ini tempat terbaik untuk menghindar dari hingar bingar kapal pesiar ;) Koleksi buku-buku di sini kebanyakan buku populer. Di sini ada sofa-sofa besar yang nyaman, dan kita bisa mojok membaca dengan pemandangan promenade. Setiap harinya ada tantangan Sudoku. Big A yang rajin mengisi sudoku dan ngambil kertas untuk modal bikin origami :D
Di sore terakhir ada pembacaan cerita untuk anak-anak tentang Thanksgiving. Cerita dibacakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Ternyata yang datang cukup ramai juga.
4. Movie under The Stars
Bahasa kerennya: layar tancep :) Setiap malam ada pemutaran film-film baru di layar di deck 12. Pas kami ada kesempatan nonton, filmnya The Legend of Tarzan. Asyik juga nongkrong dan nonton film di sini, kursinya cukup nyaman untuk leyeh-leyeh dan udaranya hangat. Semilir angin malah membuat Little A ketiduran sebelum film selesai :p
Sebenarnya bisa sih kita nonton di layar TV di kamar yang selalu menayangkan film-film Dreamworks. Tapi tentu lebih memuaskan kalau nonton di layar lebar. Pengalaman baru yang seru.
5. Dreamworks Experience
Ini buktinya kalau cruise Royal Caribbean bener-bener family friendly. Mereka memboyong semua karakter Dreamworks ke atas kapal. Di hari pertama ada parade di promenade. Karakter di film-film Dreamworks yang dicintai anak-anak (dan juga orang dewasa) keluar semua. Sebut saja Alex the lion, Gloria, King Julien, Shrek, Princess Fiona, Kungfu Panda,
Selain parade, kita juga bisa berfoto dengan karakter terebut. Ada jadwal hariannya di cruise compass (newsletter). Setelah di parade bisa salaman dengan King Julien dan Gloria, Little A beruntung di hari keempat bisa berfoto dengan Alex the Lion.
Parade karakter Dreamworks di Promenade |
6. Watching a Show
Setiap hari, siang dan malam, selalu ada pilihan tontonan pertunjukan yang menarik di kapal. Untuk pertunjukan musikal ala Broadway, tempatnya di teater The Savoy. Sementara untuk Show on Ice, pertunjukannya diadakan di gelanggang es di Studio B.
Karena banyaknya aktivitas yang pengen kami coba, kami cuma sempat nonton dua pertunjukan. Malam pertama kami nonton Ice under The Big Top. Saya sampai benar-benar melongo melihat kelincahan para penari meluncur dengan anggun di atas es. Ini memang pertama kalinya saya nonton show on ice. Penari-penarinya, dari berbagai negara, profesional banget dan ketrampilan mereka patut diacungi jempol. Ceritanya juga sangat menghibur, saya ikut trenyuh ketika ceritanya sedih, ikut tegang ketika aksinya spektakuler, dan ikut ngakak ketika ceritanya konyol.
Malam ketiga kami nonton musikal Gallery of Dreams di Savoy. Rupanya pintu teater dibuka setengah jam sebelum mulai dan cepat sekali penuh. Kami cuma dapat tempat duduk di bagian samping teater dua lantai ini. Cerita musikalnya menghibur banget dengan musik, penyanyi, dan tarian yang berganti-ganti dari dekade yang berbeda.
Dua pertunjukan ini tidak memerlukan biaya tambahan. Yang pengen nonton tinggal antre saja di depan teater/studio, usahakan datang setengah jam sebelum jadwal acara dimulai biar dapat tempat duduk di depan.
7. Ice Skating
Studio B yang digunakan untuk show on ice, ternyata dibuka juga untuk umum yang pengen mencoba ice skating. Ada jadwal khusus untuk ice skating yang bisa dilihat di newsletter (Cruise Compass). Kalau pengen dapat giliran, sebaiknya mulai antre setengah jam sebelum studio dibuka. Antrean pertama adalah untuk mendapatkan jadwal sesi ice skating. Kami masuk kelompok terakhir dan diberi stiker dengan nomor tertentu. Untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, orang tuanya harus menandatangani formulir izin.
Satu sesi kira-kira 30 menit. Ketika kelompok kita dipanggil, sesuai nomor stiker, kita antre untuk mengambil sepatu, helm, dan pengaman bila perlu.
Little A dan Big A belum bisa main in line skate maupun ice skating, jadinya mereka mencoba berjalan di pinggir gelanggang saja. Lama-lama Little A capek dan saya ambil dari gelanggang. Maklum, kami dapatnya sesi terakhir di malam hari, sekitar jam 10 malam. Big A melanjutkan sesi dengan mencoba berjalan di tengah arena tanpa berpegangan lagi. "Ternyata bisa, Ma," katanya bangga. Hehehe, lumayan lah bisa nyobain ice skating meskipun cuma sebentar dan belum puas. Prinsip The Emak, apapun yang gratis wajib dicoba ;)
Ketika sudah sampai kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur, eh Little A malah nangis, "Aku sebenarnya masih pengen main ice skating, huaaaa...." Sungguh momen #akukudupiye buat Emaknya.
8. Mini Golf
Ada lagi permainan yang seru di kapal Royal: Mini Golf. Mungkin sudah banyak yang sering main mini golf. Tapi kan di darat, hehehe. Hari keempat, kapal kami full berlayar dari Langkawi kembali ke Singapura, jadi semua orang bebas beraktivitas di kapal. Pagi hari setelah makan, kami menyempatkan main mini golf.
Senangnya main di sini, bebas antre. Selama tongkat golf dan bolanya masih ada, kita bebas main. Namanya sih mini, tapi lapangan golf ini cukup luas. Ada 9 holes yang bisa dicoba. Kita juga bisa mencatat skor kita di kartu Royal Tee Time kalau main dengan lawan.
Pesan saya cuma satu sih, jangan mengayun tongkat terlalu kencang, nanti bolanya nyemplung ke laut :p
9. Wall Climbing
Panjat dinding ini sepertinya aktivitas favorit semua orang, anak-anak maupun dewasa. Soalnya saya lihat antreannya pasti ramai. Saya sendiri memasukkan wall-climbing ke aktivitas wajib, must-try activity. Sayang banget ikutan cruise tapi nggak nyoba rock climbing di kapal.
Aktivitas wall climbing ini ada di deck 13, yang juga dinamakan Sports Deck. Selain wall climbing, di deck 13 kita bisa main basket, tenis meja, futsal, mini golf, dan in-line-skate. Untuk ikutan panjat dinding, kita harus antre dulu. Untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun, orang tuanya harus menandatangani formulir izin (waiver). Usia minimal untuk memanjat adalah enam tahun. Setelah formulir ditandatangani, kita akan diberi sepatu, helm, dan harness sesuai ukuran. Setelah semua siap, antre lagi menunggu giliran, karena hanya ada 3 jalur pemanjatan.
Saya deg-deg-an melihat Little A mulai memanjat. Sementara anaknya asyik-asyik aja karena instrukturnya membantu memberi petunjuk. Yang pasti sih aman karena begitu selesai memanjat, tinggal berpegangan ke tali pengaman dan meluncur turun dengan pelan.
Asyik banget. Pengennya coba lagi dan lagi. Tapi antrenya Maaaak :)
10. Kids Club
Kabar gembira buat orang tua yang mau honeymoon (kedua atau ketiga), di kapal pesiar ada kids club-nya! Kalian udah tahu dong Kids Club yang biasa ada di hotel. Nah, kira-kira mirip itu lah. Di sini anak-anak bakal diberi kegiatan yang asyik-asyik sesuai usia mereka dan ada yang jagain. Royal juga punya baby club, mulai usia 6 bulan sampai 3 tahun. Ada juga teens club untuk remaja usia 12-17 tahun. Kalau Teens club ini nggak perlu didaftarin sih, tinggal ikut acaranya sesuai jadwal.
Anak-anak usia 3 - 11 tahun, ada program Adventure Ocean. Jadwal kegiatannya bisa dilihat di Kids Daily Planner, semacam newsletter Cruise Compass khusus untuk anak-anak. Daily Planner ini akan diberikan oleh room attendant setiap sore ketika mereka membersihkan kamar kita, berisi jadwal kegiatan esok harinya.
Untuk menitipkan anak-anak ke Kids Club Adventure Ocean, orang tua dan anak harus datang dan antre sebelum sesi dimulai. Kelompok usia 3-5 tahun disebut Aquanauts, kelompok usia 6-8 tahun disebut Explorers, dan kelompok usia 9-11 tahun adalah Voyagers. Sesi dimulai jam 8.30 pagi sampai jam 10 malam. Jadi orang tuanya bisa bebaaaaas, hehehe.
Sayangnya, duo Precils belum mencoba Kids Club ini. Kelompok usia mereka berbeda, sementara mereka maunya main berdua nggak mau dipisahkan. Lagian, Emaknya mau pacaran sama siapa lha wong Si Ayah nggak ikut. Hiks. Coba deh kalau Si Ayah ikut, pasti anak-anak ini udah kumasukkan ke Kids Club dari pagi sampai malam, hehehe ;)
Nah, kalau anak-anaknya sudah asyik main di kids club, ortunya sebaiknya ngapain? Oh, banyak banget kok kegiatan non-anak yang bisa dilakukan. Pilihan pertama adalah: shopping! :D Di Promenade banyak butik dan toko fesyen branded yang ngadain SALE, terutama di hari-hari terakhir.
Yang masih sayang sama kantong dan pengen menggugurkan lemak-lemak makanan prasmanan, sebaiknya melipir ke gym, atau ke Solarium (kolam renang khusus dewasa). Di sana juga ada jacuzzi dan sauna khusus untuk dewasa, anak-anak nggak boleh masuk.
Masih kurang? Ada jogging track di deck 12. Kapan lagi bisa lari-lari manjah sambil melihat pemandangan laut lepas? The Emak lumayanlah bisa lari 5 kali putaran. Bakar kalori sedikit biar bisa... makan enak lagi, hahaha.
Seru banget nggak sih fasilitas Mariner of The Sea ini? Saya juga mikirnya gitu, sampai kemudian saya diberi brosur kapal pesiar baru: Ovation of The Sea, yang baru akan berlayar tahun depan (April 2017) dari Singapura. Di kapal Royal terbaru ini bakalan ada circus school (!), bom-bom-car (!!), waterpark (!!!), dan sky diving (!!!!). Just wow! Yang penasaran bisa lihat sendiri di website Royal Caribbean, sekalian ngintip rute dan biayanya ;)
Setelah balik ke rumah, Little A langsung pamerin brosur ke Si Ayah. "Nanti kita cruise naik ini ya, Daddy," rajuknya. "Doain aja kita banyak rezeki, Nak." Emaknya komat-kamit mengamini.
~ The Emak
Previous post: Cruise 101: Pengalaman Pertama Naik Royal Caribbean
Previous post: Mewahnya Akomodasi Kapal Pesiar Royal Caribbean
10 Aktivitas Seru Untuk Keluarga di Kapal Pesiar
By Admin
Big A dan Lil A di kabin Garuda kelas bisnis. |
Siapa sih yang nggak pengen nyobain naik pesawat di kelas bisnis? Aku dan Nino pernah di kesempatan berbeda, sementara anak-anak belum pernah punya pengalaman ini. Alhamdulillah kesempatan naik kelas bisnis datang pas kami mau berangkat ke Jerman.
Ketika visa nasional Jerman kami beres, aku mulai berburu tiket pesawat one-way ke Frankfurt. Akhirnya dapat harga termurah Oman Air dari Jakarta. Tiket pesawat Surabaya - Jakarta harus kubeli terpisah. Aku pilih pakai Garuda biar lebih nyaman transit dari T3 ke T2. Tadinya aku beli tiket ekonomi. Tapi setelah ingat kalau jatah bagasi ekonomi masing-masing hanya 20kg, aku jadi resah (tsaaah). Kami kan emang pindahan bedol desa ke Jerman, bawa 2 koper besar dan 2 koper kecil, jelas lebih dari 60kg. Kalau memang mau naik kelas ekonomi, perlu beli tambahan bagasi. Trus aku langsung mikir, gimana kalau upgrade jadi bisnis ajaaa? Kan bayarnya bisa pakai miles, nggak pakai duit. Hahaha, ini salah satu taktikku biar disetujui sama Nino. Pokoknya mana yang lebih hemat aja.
Singkat cerita, setelah itung-itungan, aku memutuskan upgrade tiket Garuda pakai miles. Cuma perlu 5000 miles untuk upgrade dari kelas ekonomi ke kelas bisnis untuk penerbangan Surabaya - Jakarta. Untungnya miles GFF Nino masih banyak. Aku cukup bermodal surat keterangan dari dia plus tanda tangan di atas materai bahwa dia mentransfer miles-nya buat aku dan anak-anak. Karena rencananya upgrade ini kuurus setelah Nino berangkat duluan ke Jerman.
Cek-in-nya jangan salah di ekonomi ya :p |
Nge-lounge dulu sebelum berangkat |
Di hari H keberangkatan kami bertiga, Lil A seneng banget pas kubilang kami bakalan naik bisnis. Selesai membungkus koper dengan plastik, aku celingak-celinguk mencari tempat cek in kelas bisnis. Kok kayaknya nggak ada di sebelah yang ekonomi ya? Sampai petugas wrapping bertanya, "Mau ke mana, Bu?" Kubilang ke Jakarta kelas bisnis. Akhirnya kami diantar petugas wrapping ke tempat cek in kelas bisnis dan kelas utama, yang ternyata lokasinya beda dengan kelas ekonomi. Lil A tertawa-tertawa, Big A pasang wajah luruuuus tanpa ekspresi. Dia bahkan males foto di konter cek in dan di lounge.
Lounge Garuda di Juanda T2 standar aja sih, ada sofa, makanan, dan colokan. Tapi yang penting toiletnya bersih dan wangi. Dan sepiiiiii. Karena kami nggak lapar-lapar banget, kami cuma minum dan nyemil tipis-tipis.
Jangan salah masuk ekonomi, wkwkwk |
Sampai saatnya boarding. Aku mengingatkan Lil A jangan sampai salah masuk ke jalur ekonomi. Lil A ngikik bahagia, Big tetep lempeng.
Karena penerbangan kami ke Frankfurt (via Muscat) berangkat jam 14.30, aku pilih Garuda yang sampai Soetta jam 11.40, biar nggak mepet banget transitnya. Kami beruntung karena penerbangan GA311, SUB - CGK jam 10.05 - 11.40 itu menggunakan pesawat Airbus A330-200. Ini pesawat yang lebih besar daripada Boeing 737-800 yang biasa digunakan untuk rute Surabaya - Jakarta. Airbus ini pesawat yang sama yang digunakan untuk rute ke Australia. Tentu saja, desain kelas bisnisnya lebih bagus, dengan kursi yang bisa jadi flat bed. Meski nggak kami gunakan buat tidur juga sih. Yang penting, ini jenis kelas bisnis yang sama yang pernah dicoba Nino dari Jakarta ke Sydney. Yay!
Setelah masuk kabin dan dapat kursi, Big A mulai bisa senyum. Pramugari menawarkan bantuan untuk memotret kami bertiga. Suasana lebih santai daripada kabin ekonomi karena kelas bisnis ini nggak penuh. Baru ketika pesawat sudah siap mau berangkat, ada pasangan suami istri yang naik.
Aku nggak begitu terlalu mengamati ukuran kursi dan jarak antar kursi. Tapi kata @diladol yang mengomentari instastory-ku, "Wah, jarak antar kursinya luas banget bisa buat main futsal." Begitulah kira-kira gambaran yang tepat. Kalau aku duduk sambil selonjor, masih belum menyentuh kursi di depannya. Ora geduk. Ya itu sih karena panjang kakiku ya :p
Begitu pesawat mengudara dan stabil, kami langsung ditawari makan. Ada dua pilihan menu, nasi atau pasta. Lil A pilih pasta, sementara aku dan Big A makan nasi. Tak lupa ada roti dan butter kesayangan kami semua. Plus buah potong dan jenang sebagai dessert. Semuanya enaaaaak. Lihat deh senyum Lil A yang seneng banget makan menu lengkap. Dia sampai nangis ketika melihat Bapak pejabat yang duduk di depannya tidak menyentuh roti dan butter sama sekali. "Padahal enak banget kan, Ma? Kenapa disia-siakan?" Duh, anakku kadang memang lebay. Tapi bener deh, eman-eman banget kalau makanannya sampai nggak habis. Menu bisnis Garuda ini nggak kalah sama menu Book The Cook SQ. Meski penerbangannya pendek banget, mereka bisa menyajikan makanan dengan baik.
Setelah makanan tandas, kami mengisi waktu dengan mendengarkan musik, main game, dan nonton 'cuplikan' film di entertaintment system Garuda. Kalau naik bisnis begini, waktu begitu cepat berlalu, hahaha. Rasanya pengen nambah jam terbangnya, mau muter-muter di atas Jakarta dulu pun nggak masalah, hahaha. Rute Surabaya - Jakarta emang cuma satu setengah jam sih. Moga-moga ntar kami bisa nyobain kelas bisnis di rute yang lebih panjang. Amin.
Enaknya naik kelas bisnis nggak cuma pas di kabin aja lho. Setelah pesawat mendarat, bagasi kita bakal keluar duluan. Kita tinggal duduk manis menunggu di baggage service untuk business & first class. Bisa sambil ngopi karena tersedia mesin kopi juga. Tapi kami nggak sempat santai-santai karena bagasinya sudah datang dan petugas membantu menaikkan ke troli.
Alhamdulillah perjalanan Surabaya - Jakarta lancar. Next lanjut cek in Oman Air Jakarta - Muscat - Frankfurt di kelas... ekonomi ;)
~ @adekumala
Follow our IG @travelingprecils
Mencoba Garuda Bisnis Bareng Anak-Anak
By Admin
Buckhorn Campground, Angeles Forest Tourism for Adventure
Buckhorn Campground can be the quick escape you need from LA. The campground is drenched in fresh air with the smell of incense cedars surrounding visitors. Overnight, campers may spot seasonal constellations, planets, and the occasional shooting star. During the day, visitors can venture to nearby waterfalls or trails including the Burkhart Trail, Pacific Crest Trail, and Silver Moccasin. Buckhorn Campground has much to offer.
The tent-based campground has 38 well-spaced first-come-first-serve sites. Amenities include potable water, picnic tables, fire rings, and vault toilets. Please note that it is our most popular campground and therefore is at capacity most weekends during the summer.
History:
Buckhorn Campground Established in 1892.
6,300-foot elevation. 38 campsites, 3 accessible campsites. The Burkhart Trail begins here and connects to a vast network of National Recreation Trails- including the High Desert NRT, the Pacific Crest NRT, and the Silver Moccasin NRT. Maximum RV length 18 feet. Be Bear Aware.
Video; @lightwarrior08
buckhorn campground weather, buckhorn campground, buckhorn campground season, buckhorn campground waterfall, buckhorn campground hiking
Buckhorn Campground can be the quick escape you need from LA. The campground is drenched in fresh air with the smell of incense cedars surrounding visitors. Overnight, campers may spot seasonal constellations, planets, and the occasional shooting star. During the day, visitors can venture to nearby waterfalls or trails including the Burkhart Trail, Pacific Crest Trail, and Silver Moccasin. Buckhorn Campground has much to offer.
The tent-based campground has 38 well-spaced first-come-first-serve sites. Amenities include potable water, picnic tables, fire rings, and vault toilets. Please note that it is our most popular campground and therefore is at capacity most weekends during the summer.
- 6,300-foot elevation.
- 38 campsites, 3 accessible campsites.
- The Burkhart Trail begins here and connects to a vast network of National Recreation Trails- including the High Desert NRT, the Pacific Crest NRT, and the Silver Moccasin NRT.
- Maximum RV length 18 feet.
Buckhorn Campground Established in 1892.
6,300-foot elevation. 38 campsites, 3 accessible campsites. The Burkhart Trail begins here and connects to a vast network of National Recreation Trails- including the High Desert NRT, the Pacific Crest NRT, and the Silver Moccasin NRT. Maximum RV length 18 feet. Be Bear Aware.
Video; @lightwarrior08
buckhorn campground weather, buckhorn campground, buckhorn campground season, buckhorn campground waterfall, buckhorn campground hiking
BUCKHORN CAMPGROUND, ANGELES FOREST
By Admin
Subscribe to:
Posts (Atom)